Minggu, 13 Desember 2015

Tinggal di Luar Angkasa Sebabkan Penuaan Dini

Google Ads
Tanggal 11 Juni lalu, astronot Samantha Cristoforetti berhasil mencatatkan diri sebagai wanita pertama yang tinggal sangat lama di luar angkasa, sekitar 199 hari atau 6 bulan. Di balik pencapaian itu, ternyata ada hal buruk yang dialami oleh Samantha.

Saat sampai ke Bumi, tubuh Samantha di'scan' dengan laser oleh Profesor Karsten Koenig dari Universitas Saarland sebagai salah satu bentuk pengecekan fisik astronot. Lewat proses itu, ternyata diketahui bila kulit Samantha, terutama wajah, mengalami penuaan lebih cepat.

Astronot
Google Ads
Buktinya, kulit Samantha menurut hasil scan laser lebih tipis 20 persen dari saat pertama pergi ke stasiun luar angkasa, ISS, November tahun 2014 lalu. Oleh profesor Karsten, hal itu dikatakan sebagai tanda penuaan yang tidak lazim.

"Bagian kulit luar atau epidermis Samantha telah menyusut, terutama sel-sel hidupnya, alhasil kulitnya menipis. Itu adalah tanda umum dari penuaan," kata Profesor Karsten, Daily Mail (21/07).

Penipisan kulit wajah itu juga membuat Samantha nampak kusam, bahkan diprediksi mengalami keriputan di usia yang lebih muda.

Yang membuat astronot khawatir, ilmuwan sampai saat ini belum mengetahui alasan mengapa kulit manusia lebih cepat menua di luar angkasa. Ini tentu gawat mengingat misi-misi luar angkasa di masa depan, misalnya mengunjungi planet Mars, bisa memakan waktu 2 tahun atau lebih.

"Tentu, sangat tidak aman bila lapisan kulit epidermis semakin menipis jika terlalu lama di angkasa," ujar Profesor Karsten.

Sebelumnya di tahun 2009, ilmuwan Italia menerbangkan 6 tikus ke stasiun luar angkasa ISS sebagai percobaan selama 10 hari. Hasilnya, tiga dari 6 tikus dilaporkan mati akibat penipisan kulit dan kerontokan rambut parah. Oleh karena itu, ilmuwan saat ini takut hal yang sama akan terjadi pada manusia.
Google Ads

Tinggal di Luar Angkasa Sebabkan Penuaan Dini

Share on FacebookTweet on TwitterPlus on Google+

Artikel Terkait

  • Apa itu Segitiga Musim Panas?Di malam hari, tentunya kita sebagai sky gazers atau pengamat langit selalu tak habis-habisnya memandang dan mengagumi keindahan langit yang dihiasi oleh bintang-bintang. Ada yang hanya mengamati saja, ada yang mengabadikan k…
  • Google Garap Peta Luar AngkasaBukan suatu rahasia lagi apabila Google adalah salah satu perusahaan yang selalu melakukan inovasi. Salah satunya adalah dengan terus mengembangkan peta digitalnya. Sampai saat ini, banyak versi dari peta digital yang dicipt…
  • NASA Buat Website Khusus Untuk Tampilkan Bumi di Luar AngkasaTanggal 19 Oktober kemarin, Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, meluncurkan situs baru yang dikatakan menjadi website untuk hiburan. Website tersebut menunjukkan gambar Bumi seperti yang terlihat dari luar angkasa. Sepert…
  • Tinggal di Luar Angkasa Sebabkan Penuaan DiniTanggal 11 Juni lalu, astronot Samantha Cristoforetti berhasil mencatatkan diri sebagai wanita pertama yang tinggal sangat lama di luar angkasa, sekitar 199 hari atau 6 bulan. Di balik pencapaian itu, ternyata ada hal buruk y…
  • Perburuan Galaksi Kerdil yang Sudah Lama HilangGalaksi kerdil merupakan istilah yang digunakan untuk galaksi kecil yang memiliki luminositas dan massa yang rendah serta hanya dihuni oleh beberapa miliar bintang. Untuk Bima Sakti, penghuninya sekitar 200 – 400 juta bintang…
Back To Top